PTK BHSRAB



PENDAHULUAN 
BAB I
UPAYA PENINGKATANHASIL BELAJAR DAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU
 PADA KELAS VIII A  MTs SALAFIYAH SLARANG KIDUL
LEBAKSIU TEGAL
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016
A.           Latar Belakang Masalah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada saat ini khususnya dalam dunia pendidikan dituntut untuk bisa mengembangkan atau memajukan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini pendidikan memiliki  peranan yang sangat penting. Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa harus bisa dimunculkan dengan melahirkan  suatu system pendidikan yang berdasarkan filosofis bangsa tersebut. Oleh sebab itu, usaha untuk melahirkan suatu system pendidikan nasioal yang sesuai dengan kondisi Negara yaitu berdasarkan pancasila harus terus dilaksanakan. Terlebih lagi dalam pembelajaran yang menyangakut pelajaran agama.
Dewasa ini mulai kita jumpai adanya kemunduran dalam dunia ilmu pengetahuan. Seperti, adanya pemahaman ilmu yang setengah-setengan yang diterima dan dimiliki oleh seorang murid, yang hal ini mungkin disebabkan karena sedikitnya buku yang dipelajari, kurangnya memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru serta kurangnya pemahaman siswa terhadap bahasa.
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang isinya mencangkup mata pelajaran membaca, menyimak, berbicara dan menulis.Kenyataan yang ada dilapangan, mata pelajaran bahasa arab dewasa ini mutunya masih sangat rendah karena belum mencapai target yang diinginkan secara maksimal dan memadai. Hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa dalam mempelajari sesuatu yang baru dan asing, selain itu methode yang digunakan dalam proses belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana formal disekolah. Untuk meningkatkan mutu pelajaran bahasa arab, banyak faktor yang harus dipertimbangkan, diantaranya yaitu dalam hal penyampaian pesan dari sumber melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan atau siswa. Sedangkan methode yang digunakan disekolah dirasakan masih kurang menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi siswa untuk dapat mepelajari sesuatu yang baru dan asing. Hal ini menyebabkan siswa secara mentalitas menganggap bahwa Bahasa Arab sebagai pelajaran yang sukar sehingga siwa kurang bergairah dalam belajar, serta mudah lupa terhadap kosa kata yang telah dipelajari karena methode belajar yang hanya terfokus pada buku pelajaran.
Untuk itu perlu diterapkan suatu cara atau alternatif guna mempelajari Bahasa Arab yang kondusif dengan suasana yang cenderung rekreatif sehingga mendorong siswa untuk mengembangkan potensi kreatifitasnya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan media. Suparno (1998) mendefinisikan media sebagai suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Dengan penggunaan media ini diharapkan agar informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diterima dengan mudah. Oleh karena itu media menjadi sangat penting dalam pengajaran bahasa, karena informasi yang dikomunikasikan lewat lambang verbal saja kemungkinan terserapnya materi amat kecil  sebab Informasi yang demikian itu merupakan informasi yang sangat abstrak sehingga sangat sulit difahami.
Salah satu media alternatif yang dapat digunakan dalam pengajaran Bahasa adalah media kartu (flash card) karena penggunaan media ini sangat mudah, praktis dan bisa dipelajari setiap saat. Media ini juga sangat efektif untuk melatih keterampilan berbicara secara spontan dan sesuai dengan proses berbahasa yang diyakini merupakan proses rangsangan, tanggapan (stimulus respon). (suparno, 1988:20). Adapun efektifitas penggunaan dari methode ini tergantung pada kreatifitas guru tersebut, maka kartu ini hanya sebagai hiasan dinding belaka.
Dengan pendekatan disiplin belajar “Learning Vocabs by cards Everyday”  yaitu mempelajari kosa kata melalui kartu-kartu yang dilakukan setiap hari akan meningkatkan proses pemahaman siswa. Proses ini akan lebih berhasil apabila ditunjang dengan sistem yang rekreatif. Tujuan dari methode ini merupakan sebuah pemenuhan dari penggunaan target bahasa secara komunikatif. Dengan melakukan methode ini, para murid dibiasakan untuk membentuk kebiasaan baru dalam penggunaan Bahasa Arab tanpa adanya pengaruh-pengaruh dari bahasa asli mereka. (Freeman,1986:43)
Untuk mepelajari dan memperkaya kosa kata Bahasa Arab, penggunaan media kartu sangat mendukung karena siswa dapat mempelajari dan menghafal kosa kata sedikit demi sedikit secara rutin melalui kartu yang mudah dan penggunaannya yang praktis, dimana guru dapat secara langsung membawa media kedalam kelas dan menyajikannya tanpa terpaku pada buku teks yang ada. Media kartu (flash cards) dapat membantu guru dalam proses belajar bahasa arab khususnya tentang penguasaan dan pemahaman kosa kata. Pengembangan media kartu sebagai media instruksional pada mata pelajaran bahasa arab diharapkan dapat mamberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya dalam peningkatan kemampuan siswa. Selain itu media kartu atau flash cards dapat digunakan dengan cara yang rekreatif, misalnya pada saat proses belajar mengajar berlangsung, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati kartu yang ditunjukkan satu persatu dan kemudian bagi siswa yang bisa menjawab boleh langsung mengambil kartu-kartu tersebut. dengan sistem permainan ini, akan bisa menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa dalam mempelajari kosa kata Bahasa Arab.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka pengembangan media kartu atau flash cards untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa arab pada siswa perlu dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran. Hasil pengembangan ini diharapkan bisa bermanfaat untuk menguji efektifitas penggunaan media terhadap peningkatan kemampuan berbahasa arab serta mengetahui minat siswa melalui methode alternatif dan variatif ini.
B.       Identifikasi Masalah
     Berdasarkan latar belakang yang diuraiakan diatas,peneliti menganggap  terdapat beberapa permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini, yaitu:
1.        Hasil belajar pada kelas VIII A rendah
2.        Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab  masih rendah
3.        Sikap dan perhatian siswa pada saat mengikuti pembelajaran Bahasa Arab  masih rendah.
C.      Pembatasan Masalah
Pada penelitian tindakan kelas ini dibatasi untuk penguasaan kosa kata pelajaran Bahasa Arab kelas VIII Adengan metode media kartu .

D.            Rumusan Masalah
 Sehubungan dengan fenomena diatas maka ada dua permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1.      Bagaimanakah peningkatan hasil belajar  Bahasa Arab dengan menggunakan media kartu  pada Kelas III AMTs Salafiyah Slarang Kidul semester II tahun 2015/2016
2.      Bagaimanakah peningkatan penguasaan kosa kata Bahasa Arab dengan
menggunakan media kartu pada Kelas III A MTs Salafiyah Slarang Kidul 
semester II tahun 2015/2016.
E.           Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada dua permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :
1.Mengetahui bagaimanakah peningkatan hasil belajar Bahasa Arab dengan menggunakan media kartu ?.
2. Untuk mengetahui  Bagaimanakah  penguasaan kosa kata Bahasa
Arab denganmenggunakan media kartu pada Kelas III A MTs Salafiyah
Slarang Kidul semester II tahun 2015/2016


F.           Hipotesis
Dengan Penggunaan Media Kartu dapat Meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab dan Penguasaan kosa kata Bhasa Arab   Siswa Kelas kelas VIII di MTs Salafyah Slarang Kiduln Lebaksiu TEGAL 
G.            Manfaat Penelitian
                 Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan konstribusi dalam upaya meningkatkan pembelajaran di MTs Salafyah Slarang Kiduln Lebaksiu TEGAL  , khususnya pada kegiatan pembelajaran bahasa arab di MTs Salafyah Slarang Kidul Lebaksiu TEGAL ini, adapun secara detail kegunaan tersebut diantaranya:
1.      Siswa
Dengan media kartu, siswa dengan mudah untuk menghafal kosa kata dalam bahasa arab beserta denangan penggunaannya  dalam komunikasi sehari-hari.
2.      Guru
Penggunaan media ini, akan dapat mempermudah para guru dalam mengajarkan bahasa arab khususnya untuk para siswa yang masih menempuh pendidikan di tingkat SMP/MTs atau yang sederajat .
3.      Lembaga
Pengguanaan media ini, akan menjadi pijakan dasar untuk lembaga/sekolah dalam kaitannya menentukan kurikulum bahasa arab yang lebih baik.



H.            Sistematika Pembahasan
BAB I             Pendahuluan, pada bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II            Kajian Pustaka, pada bab ini memaparkan tentang pengertian, unsur-unsur, tujuan, kebaikan, kelemahan, dan penggunaan media kartu dalam meningkatkan pengayaan kosa kata siswa.
BAB III Metode Penelitian, pada bab ini memaparkan tentang pendekatan dan jenis penelitian, tahapan penelitian, siklus penelitian, pembuatan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, indikator kinerja.
BAB IV Paparan Data dan Hasil Penelitian, pada bab ini memaparkan tentang lokasi penelitian dan hasil penelitian yang meliputi penyajian data-data yang diperoleh dari lapangan.
BAB V Penutup, pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan Pendidikan Agama Islam khususnya Bahasa Arab dalam metode pengajarannya.





BAB II
LANDASAN TEORI
A.     Peningkatan Hasil Balajar
            Dalam konsep belajar menurut Wira Sanjaya (2000) ada dua pendekatan. Pendkatan pertama  menyatakan bahwa  belajar dianggap sama dengan menghafal dengan karakteristik (1) menambah jumlah pengetahuan (2) menambah jumlah intelektya, (2) belajar adalah hasil bukan proses.Pendapat kedua belajar dianggap sebagai proses proses perbaiakan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan seperti didalam laboratorium  atau dalam lingkungan almnya.
            Berdasarkan pendapat pertaa keberhasilan belajar diukur oleh hasil belajar dengan mengetahui banyaknya informasi yang didapat dan kemampuan mengungkapkan informasi atau pengetahuan yanag ditentukan pula oleh kecepatan dan ketepatannya.
            Dalam kontek pembelajaran, target hasil belajar dapat diukur dari aspek-aspek pengetahuan, penalaran, keterampilan, produk dan afektip. Sedangkan menurut taksonomi Bloom tujuan pembelajaran dalam hal ini adalah hasil belajar  dinilai dalam 3 aspek yaitu Kognitif, afektif dan Psikomotorik. Kawasan kognitif meliputi tujuan pendidikan (hasil belajar) yaitu ingataan/pengenalan terdapat pengetahuan/ pengembaangan kemampuan intelektual dan keterampilan berfikir yang terdiri dari pengetahuan, analisisaplikasi,sintesis dan evaluasi.Aspek afektip meliputi minat,sikap dan nilai pengemabangan kemampuan intelektual dan keterampilan berpikir. Sedangkan aspek psikomotorik berkenaan dengan otot keterampilan motorik/gerak yang membutuhkan koordinasi otot.
        Pada embelajaran kovensional guru menjadi pusat  sumber belajar dimana siswa hanya menerimainformasi dari guru (pasif), sedangkan pada model pembelajaran dengan menggunakan media kartu pembelajaran berpusat pada siswa. Dalam hal ini siswa secara kelompok  aktif untuk menemukan informasi, Karena penguasaan konsep ini diperoleh dengan cara menemukan sendiri, maka siswa belajar lebih bermakna.
B.  Penguasaan kosa kata Bahasa Arab
1. Pengertian Kosa kata
Dalam pengajaran suatu bahasa, tidak bisa terlepas dari penguasaan kosa kata (perbendaharaan kata) bahasa tersebut. Demikian halnya dalam pengajaran bahasa arab. Langkah awal dalam memperkenalkan bahasa arab adalah dengan pengenalan kosa kata (mufrodat) terlebih dahulu.
Harmer (1991) menyatakan bahwa dalam memperkenalkan kosa kata kepada murid , ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1 .Makna kata
2. Penggunaan kata
3. Pembentukan kata
4. Struktur kata
Suatu kata tidak akan lebih berarti tanpa adanya suatu konteks yang melengkapi arti kata tersebut. apabila suatu kata itu berdiri sendiri, maka kata tersebut akan mempunyai arti yang tidak pasti, karena kata-kata dalam bahasa arab banyak mepunyai arti lebih dari satu dalam bahasa indonesia. Untuk itu dalam memperkenalkan kosa kata sebaiknya guru turut memperkenalkan konteks yang berhubungan dengan kata tersebut. selain faham arti kata perkata, murid juga nantinya akan faham arti kata dalam suatu konteks tertentu.
Penggunaan kata tidak kalah pentingnya untuk diajarkan pada murid. Dengan penggunaan kata yang tepat maka murid akan dapat membentuk suatu komunikasi, setidaknya percakapan yang tepat pula.Hal yang ketiga adalah pembentukan kata, seperti yang telah kita ketahui bahwa kata dapat berubah, baik arti ataupun strukturnya. Murid haruslah mengetahui perubahan kata itu untuk mendapat pemahaman lebih sempurna terhadap konteks tertentu dalam bahasa arab.
Adapun hal terahir berkaitan dengan pengenalankata-kata dalam bahasa arab adalah struktur kata. Ada berbagai jenis kata dalam bahasa arab, yaitu kata benda (isim ), kata kerja (fi’il) dan kata sifat. Oleh karena itu murid harus faham struktur kata untuk dapat menggunakan dalam kalimat yang benar.
Keempat hal itu tidak bisa dilepaskan dalam proses pengenalan kosa kata bahasa arab. Kata haruslah diperkenalkan dengan baik secara kontekstual, penggunaan dalam kalimat, perubahan dan strukturnya, sehingga murid dapat faham kata tersebut secara lengkap.
2. Tehnik Pengajaran Kosa Kata
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa pengenalan kata dalam bahasa arab tidak hanya mengenalkan kata tersebut dan menyuruh murid untuk menghafalnya. Akan tetapi diharapkan juga siswa mengetahui, mengerti serta paham suatu kata sehingga mampu mengetahui cara penggunaannya sesuai dengan posisi/kedudukannya.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengajaran kosa kata menurut Harmer (1991), yaitu:
a.  Pola ajar.
Ada dua pola dalam pengajaran bahasa yaitu pengajaran aktif dan pasif. Pengajaran aktif tepat digunakan untuk tingkatan murid pemula atau dasar yang memerlikan banyak latihan dan figur guru yang aktif.
Sedang pengajaran pasif tepat digunakan utnuk tingkatan menengah atau tingkatan atas. Dengan pengajaran pasif, diharapkan muridlah yang lebih aktif dalam mengolah kata-kata yang telah diberikan.
 b.   Hubungan antar kata
      Dalam hal ini murid diharapkan mampu untuk mengolah kata –kata yang telah diberiakan dalam suatu kalimat. Penggunaan dalam kalimat akan lebih memamcu ingatan murid akan arti kata-kata terserbut.
3.  Tehnik pengajaran tertentu
Ada berbagai cara untuk memperkenalkan kata dengan lebih mudah kepada murid yaitu :
1.   Menampilakan realita yang ada, hubungan kata dengan suatu konteks.
2.   Dengan menggunakan gambar yang bersangkutan dengan kata tersebut
3.    Menggunakan bahasa tubuh yang khas untuk menggambarkan/menunjukkan maksud dari suatu kata.



4. Evaluasi pembelajaran.
Setelah serangkaian pengajaran terlaksanakan, maka suatu evaluasi perlu diberikan untuk mengetahui hasil kegiatan pengajaran tersebut. Slamemto (1991) merumuskan adanya tiga tujuan dari evaluasi, yaitu:
1.    Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi murid.
2.    Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil masing-masingmurid yang dipakai sebagai pemberian laporan kepada kedua orang tua, penentuan kenaikan tingkat atau status, dan penentuan lulus tidaknya.
3.         Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat
Adapun evaluasi yang bisa dilakukan, khususnya terkait dengan pengajaran bahasa adalah:
a.         Tehnik Tes, yang mencangkup:
1.   Tes Verbal
2.   Tes non Verbal
b.        Tes Verbal, yang mencangkup:
1.        Tes Tertulis
2.        Tes Lisan
c.              Tes Tulis, yang mencangkup:
1.        Tes Obyektif
2.        Tes Subyektif
d.             Tes obyektif, yang meliputi:
1.        Tes Isian
2.        Tes Benar Salah
3.        Tes Menjodohkan
4.        tes pilihan ganda
e.              Tes subyektif, yang meliputi:
1.   Jawaban Singkat
2.   Jawaban Luas
Selain itu juga dengan melihat empat komponen utama dalam kegiatan pengajaran bahasa arab, yaitu :
Menyimak
Yaitu dengan melihat kemampuan siswa dalam  menafsirkan berbagai nuasa makna dalam berbagai teks lisan dengan berbagai variasi tujuan komunikasi dan konteks.
Berbicara
Melihat kemampuan siswa dalam mengungkapkan berbagai nuansa makna dalam berbagai teks lisan dengan berbagai variasi tujuan komunikasi dan konteks.
Membaca
Melihat kemampuan siswa dalam memahami berbagai nuansa makna yang di jumpai dalam berbagai teks tertulis dengan variasi tujuan komunikasi, struktur teks dan ciri-ciri bahasanya.
Menulis
Melihat kemampuan siswa dalam mengungkapkan makna secara tertulis sesuai dengan tujuan komunikasinya dengan struktur wacana dan fitur-fitur bahasa yang lazim digunakan dalam budaya bahasa yang digunakan.
C. Pengertian Media Pengajaran
Media berasal dari bahasa latin “Medium” yang berarti perantara. Dalam kamus ilmuah popular, media berarti perantara (informasi); penengah, wahana ; wadah. Media juga disebut sebagai alat peraga, audio visual, instruksional material atau sekarang ini media lebih dikenal dengan media pembelajaran atau media instruksional. Menurut Ibrahim (19 : 4) media adalah segalah sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Media pengajaran menurut Hamalik (1989 : 23) adalah alat, method edan tehnik yang digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar disekolah. Menurut Abu, Ahmad. (1986:152) Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan.[1][1] Adapun Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar adalah upaya dilakukan oleh guru untuk merealisasikan rancangan yang telah disusun baik di dalam silabus maupun rencan pembelajaran. Karena itu pelaksanaan KBM menunjukkan penerapaan langkah-langkah suatu strategi pembelajaran yang di tempuh oleh guru untuk menyediakan pengalaman belajar. Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, dan program-program pembelajaran lintas kurikulum dalam mencapai standart kompetensi hasil belajar bahasa Arab di madrasah Tsanawiyah, mengacu pada pendekatan, prinsip-prinsip KBM dan motivasi belajar, serta cara-cara belajar yang produktif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Manfaat pengguanaan media didalam kelas sangatlah jelas. Media tidak hanya populer dan menarik pada kalanagan semua mumur utnuk meningkatakan minat dalam mempelajari bahasa, namun juga memunculkan variasi dalam situasi proses belajar mengajar. Dalam menggunakan media guru harus mempertimbangkan usia siswa yang akan disjar. Demikian juga tingkat intelektual, tingkat kemampuan berbahasa, dan latar belakang sosial budayanya. Isi materi pada media tersebut juga harus sesuai dan relevan denagn minat siswa (Yunus, 1981:1). Sadiman juga mengungkapkan bahwa penggunaan media perlu memperhatikan penempatannya agar dapat diamati dengan baik oleh seluruh siswa (1986:203)
Peranan media pembelajaran menurut Sadiman (1986:203) adalah antara lain:
  1. Menghemat waktu proses belajar mengajar
  2. Memudahkan pemahaman
  3. Meningkatkan perhatian siswa
  4. Mempertinggi daya ingat siswa
Selain itu Supadi (1983 : 203) mengutip fungsi media dari ensiklopedia penelitian pendidikan sebagai berikut:
  1. Memperbesar perhatian siswa
  2. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajara karena akan membuat pembelajaran menjadi mantap meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir dan mengurangi verbalisme.
  3. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
  4. Membantu tumbuhnya pengertian dan kemampuan berbahasa.
  5. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta keragaman dalam belajar.
Media terbagi atas tiga macam, antara lain: Audio, Visual, Audio-visual. Media kartu termasuk media visual seperti halnya media gambar dan materi-materi lain yang dapat dilihat. Media kartu termasuk salah satu media sederhana yang dapat dengan efektif membantu proses belajar, terutama belajar bahasa. Dimana dengan adanya kartu yang berisikan tulisan atau gambar-gambar akan meningkatkan minat dan motifasi siswa dalam belajar.
Pada penggunaan media kartu, kita mengenal salah satu model kartu yang populer yaitu “Flashcards”. Flashcard adalah kartu yang berisikan gambar, kata, phrase dan lain-lain,. Kartu ini dikenal dengan nama flash yang berarti secepat kilat, karena penggunaan kartu ini adalah dengan cara memperlihatkan apa yang ada diatas kartu dengan cepat (flash).

D.   Tingkat efektifitas penggunaan media kartu dalam meningkatkan pengayaan kosa kata siswa.
Mempelajari bahasa arab, akan menjadi hal yang kurang menyenangakan. Terlebih lagi jika tidak ada minat dan motivasi dari siswa tersebut, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasa sangat mendesak.
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak, sehingga ia mau melakukan belajar. Motivasi dapat tumbuh dari dalam diri individu. (instrinsik) dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya (eksternal)
a.       Motivasi Instrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Dalam belajar terkandung tujuan menambah pengetahuan. “intrinsic motivations are inherent in the learning situation and meet pupil need and purposes
b.      Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu. Apakah karena adanya ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.
Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab, maka guru hendaknya berusaha dengan berbagai cara. Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam rangka menumbuhkan motivasi intrinsik.
1.      Kompetisi (persaingan, guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajar)
2.      Pace making, pada awal KBM guru hendaknya menyampaikan trik pada siswa.
3.      Tujuan yang jelas untuk mencapai pembelajaran
4.     Mengadakan penilaian/tes, pada umumnya siswa mau belajar dengan tujuan mendapat nilai yang baik (Muh Uzer Usman: 1989, 24-25)
5.      Starategi pembelajaran yang berfariasi.
6.      Adanya Media untuk menarik perhatian siswa.
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa penggunaan media sangat membantu keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar, terutama disini penggunaan media kartu yang dikenal dengan flash cards. Pemakaian flash cards dalam proses belajar mengajar bahasa Arab sangatlah berguna karena materi dari flash cards dapat disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa. Cara penggunaannya pun dengan cepat dan tangkas, sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari bahasa Arab dan dapat mempraktekannya dan siswa akan dapat mengingat pelajaran dan kosakata dengan lebih lama, karena dalam praktek penggunaan flash cards mengikut sertakan bukan hanya faktor kognitif dan afektif, namun juga faktor motorik siswa.



















[1][1]Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico, hal: 152

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP BAHASA ARAB KELAS 8 SMT GENAP

MODUL BAHASA ARAB KELAS 9 SEMESTER GENAP

SOAL UAS SMT GENAP KLS 8